ETIKA MEMBERIKAN TEGURAN

ETIKA MEMBERIKAN TEGURAN

Memberikan teguran bukanlah hal yang mudah. Apalagi kalau yang anda tegur adalah yang di segani atau mungkin yang lebih tua dari anda. Dalam budaya Perempuan Indonesia, segalanya harus serba sensitif. masing-masing kelompok etnis memiliki patokannnya sendiri.


Saya punya pengalaman tentang teguran yang mengakibatkan timbul permusuhan. Sekitar tahun 2007 waktu itu saya bekerja di Medan tempat orang Batak bernaung. dan kebetulan saya dan teman-teman saya adalah orang Jawa Malang. Pagi itu teman saya menyapa tetangga sebelah kontrakan kita " Bu, mau kemana? Kok bolak-balik mulu???" dengan cengengesan saja teman saya nyapanya sambil ngrokok gitu. 


Tidak tahunya sang ibu dengan garamnya menjawab dan sempat membuat satu kontrakan keluar rumah. Apa jawaban ibu tadi ?? " Memangnya ini jalan kamu??? Kok saya mondar-mandir ditanyaain??? Mulutmu Jahat sekali!!!" Sejak saat itu temenke jadi males mau negur orang. Satu pelajaran bagi kita tentunya untuk tidak menyamakan kebiasaan satu etnis dengan etnis kita. Padahal kita tahu sebagai orang Jwa Malang kita pasti kalau ditanya begitu jawabnya juga dengan senyum " Ini ni mau nyetrika jalan..." hehehehe,,,