Goes To Idblognetwork Roadblog 2011

idblognetwork, roadblog, mubarika, kukuh tw,Roadblog Blogilicious 2011
Tanggal 6 April 2011 adalah malam yang sangat saya nantikan, karena bertemu dengan para sahabat blogger yang sangat inspiratif bagi saya, sebut saja mas ariefew, mas setyobudianto, dan lain-lain yang tidak saya bisa sebut satu persatu. Berangkat dari Poncokusumo Malang, sore itu saya naik kereta dengan Suami, waktu saya lihat tiket-nya sempat kaget juga sich, "Tanpa Tempat Duduk" gitu yang tertulis di tiket kami, wah..ternyata saya harus berdiri nich sampai Surabaya. Dalam hati kasian banget ma Suami jika memang sampai harus berdiri sampai station Gubeng, soalnya kan Suami habis jatuh dari Motor yang bikin kakinya sering cenat cenut.

Sampai di dalam kereta akhirnya beneran, ternyata tempat duduk semua sudah penuh, ada ibu-ibu yang bilang “Dibelakang mbak, masih kosong!!!” wah seneng banget..dengan semangat saya dan suami jalan ke belakang, di gerbong belakang ternyata MassaAllah lesehan bok....udah kita tidak punya banyak pengalaman naik kereta, berasa merana banget awalnya.

Lesehan kereta saya rasa hanya ada di Indonesia ya, mungkin dengan karcis yang Cuma 4000 perak per-orang berasa pas banget kali ya jika kita diberikan pelayanan yang “khusus”  tanpa bisa komplain kesiapapun.

Awalnya juga saya berasa kok merana banget ya kita di dalam kereta lesehan ini, namun saya mencoba menoleh dan mengamati banyak orang yang juga bernasib sama dengan ku tanpa saya tahu latar belakang mereka, ada anak kecil yang tidur lelap dengan dot-nya dipangkuan ibunya, ada disebelah kiri saya seorang ibu dengan bapak yang saya yakin juga mereka baru kenal di kereta ini sedang menceritakan pengalam mereka. Di depan saya juga ada seorang remaja yang sedang asik ngedengerin musik lewat smartphone Sony ericsson Aspen-nya. Saya yang tadinya berfikir memberontak, mulai menikmati iramanya yang saya rasa sangat inspiratif banget perjalanan ini, ada sekelompok remaja sedang cek sound buat ngamen-nya ntar, beruntung kami berada di gerbong yang sama, maka remaja itu tidak menarik bayaran dengan gratis kami mendengarkan setiap lagu-nya.”Enak juga” batin saya....

Akhirnya perjalanan dengan Kereta Lesehan yang hanya ada di Indonesia ini berakhir sudah saat kereta memasuki station Gubeng. Ada banyak yang saya bisa pelajari bersama suami tercinta. Kita memang dilahirkan sama, saya yang berangkat dengan perasaan dongkol karena merasa sombong punya segala kenyamanan tiba-tiba berada di satu Gerbong reok. Saya jadi tahu jika saya hanya manusia kecil, tidak ada yang berbeda dengan banyak orang. Bukankah kelak kita di padang Maksar juga sama di mata Allah, sekarangpun juga sama bukan??

Sekian dulu perjalanan denga kereta Api lesehan yang full inspiratif. Full memories of this.